Rabu, 14 Oktober 2015

MENEKAN RINDU

Merindui.. Merindukan.. Rindu sekali.. Rindu menggebu.. Rindu serindu rindunya. Ya.. Betul sekali hari ini didetik ini sedang merasakanya,  rindu yang benar rindu yang mebahagiakan dan melegakan itu when the Rindu is shared.
Ketika rindu ini tersampaikan.
Kalo rindu dengan mudahnya sampai, ga akan tuh jadi jerawat.. Ga akan jadi komedo atau jadi rambut keriting.. Yang suka bikin pusing itu.
Nah.. Gimana nih kalo rindu yang sedangku alami ini adalah rindu pada seseorang yang entah bagaimana menyebutnya dia adalah yg menjadi penyemangat saat ini namun bukan siapanya kita, bukan siapa siapa kita.. Bahkan bisa dibilang orang lain asing yg jauhhhhh sekali, tapi yg sedang menjadi sesosok baru pengusik mimpi.. Perusak kedamaian..karena sudah berapa bulan ini malam saya jadi tak tenang.. Selalu datang dijam jam paling rawan..sekelebatan menghantui. Gangguuu asli.. :p...
Seseorang yang sebetulnya awalnya bukan siapa siapa.. Namun entah hati ini menempatkanya sebagai harapan untuk masa depan kelak.
Sayangnya fakta yang ada tidak sesuai dengan imajinasinya..yg setiap hari dibangun oleh mimpi mimpi yang ada.
Faktanya yg sangat jelas he is not into me but he is so nice WHEN I first to started. Tapi ya gitu.. Kalo engga diduluin ya gitu kaya oksigen doang..menyegarkan tapi semya orang bisa hirup..
Wkwkwk apasih.. Yah sayang sekali enaknya diketawain aja deh..
Fakta ini yg selalu disimpen diujuuuung paling ujung hati kecil yg sebisa mungkin diabaikan. Karena tanda tanya sikap nya yg selalu ambigu.. Apakah dia merasakan hal yg sama..apakah dia juga bla bla bla.. Imajinasi meluas kali lebar tambah tinggi.. Jadi timbulah Merindukanya namun tidak bisa menjangkaunya.. Kecewa dengan keadaan tapi tak bisa apa apa.. Memangnya bisa apa? Lagian dia siapa... :)
Coba berfikir jernih.. Tarik nafas dalam.. Hembuskan.. Meski ketika sedang menggebu seperti ini tarik nafas 200x pun belum lega sampai rindu ini terealisasikan.
Susah jadi wanita itu.. Sungguh susah
Apalagi hidup disini di Timur katanya.. Etikanya lain menghadapi kerinduan ini.. Apalagi teringat coretanya bahwa seyogyinya wanita tidak mengatakanya langsung tapi melalui orang ketiga. Sayangnya dikasusku ini orang ketigane sopoooo?
Cah lanang cah ayu dadi aku kudu pie?
*kalo gundah gulana gini orang sunda aja bisa ngomong bahasa jawa loh hahahahha

Dan ternyata melihat pengalaman hari ini yg merasakan rindu menggebu pada wanita dan tak tau harus bagaimana itu kasusnya banyak loh..alhamdulillah ga sendiri :p. Cuman volume nya beda beda..tapi intinya sama kudu pie ? Menghadapai lelaki yang sesekali suka memancing ini ketika dipancing balik lari terbirit birit... Efek samping yg mancing balik rindu menggebu cuman bisa garuk tembok.. Sampe kukunya kelupas semua.. Darah menetes dari tangan aja ga kerasa karena yg kerasa sakitnya disiniiiii.. Dimana lagi kalo bukan di cyiniiii, so what should we do wanitaaaaa?
What should we do to face it.....

Berdoaaaaaa.....minta sama gusti Allah.. Mungkin belum sungguh sungguh prepare memantaskan dirinya kaliiiii ya.. Coba direnungi lagi apa yang kurang? Sok fikirkeun.. Mateng mateng.. Yen tos lereus teu acan sih nyiapkeun diri kanggo engke teh.. Tos teu acan neng?

Nah iya kan.. Belum aja berarti.. Tenang.. Relax.. Bismillahirohmanirohim.. Pasrahkan semuanya sama Allah..

Inget video kemarin bilang.. Menunjukan kasih sayang Allah aja belum bisa..mau minta yg lain..gimana ini? Hahaha jleb

So para wanita and I am talking to my self.. Intinya jika sedang merasakan kerinduan yang sangatttttttt.. Pejamkan mata.. Lift your hand and pray.. Bismillahirohmanirrohim.. Pasrahkan.. Dan inget aja.. Yg engkau inginkan belum tentu baik bagimu. So semangat dan berusaha..santai aja.. Bismillah sama sama belajar yah wanita wanita yg sedang memantaskan diri. Aamiin disegerakan. Kunfayakun!! Terjadilah maka terjadilah ia..

Minggu, 04 Oktober 2015

SELF HEALING

Menggebu campur aduk rasanya ketika kita sedang menyukai orang lain apalagi mencintainya, semua hal tentangnya terasa begitu luar biasa.

Untuk seorang yang cenderung extrovert seperti aku ini, tidak menyampaikan perasaan itu seperti jerawat yang sedang matang-matangnya menunggu kapan pecah namun ga pecah-pecah alhasil panik, sakit, membara, merona, serba salah, lemas, tak berdaya dan lain halnya. hahahaha. ya begitu.. begitu ga enak kalo ga sampe rasa ini kepadanya.

hanya saja baca dari salah satu buku yang aku tarik kesimpulanya bahwa Mencintai Tak Bisa Menunggu itu sepertinya hanya untuk lelaki saja, untuk perempuan seyogyinya ya tetap jika Mencintai ya Tak Bisa jika Tak menunggu.. harus menunggu!! karena memang dicontohkan istri Rasul pun seperti itu katanya. meski beberapa teman masa kini bilangnya udah ga jamannya menunggu, mungkin ada benernya tapi ga ada salahnya mengikuti istrinya Rasul kan.

Banyak yang membahas tentang peliknya tingkah wanita, rumitnya memahami wanita dan lain lain membahas kewanitaan, dengan gampangnya bisa dicari di toko buku untuk para lelaki yang membutuhkan panduan untuk memahami wanita, iya kan? nah ini nih tapi PR banget untuk para wanita, jarang sekali ada buku atau panduan untuk memahami lelaki, padahal katanya kan di dunia ini di isi paling banyak adalah kaum Hawa alias wanita. contohnya ya ak ini lagi, yang sedang sangat butuh panduan memahami tingkah laku pola lelaki. apalagi lelaki yang suka "memancing" namun tidak suka ikanya. paham ga maksudnya? :D
jadiii.. lelaki yang terbaca sedang memancing lalu ditanggapi oleh perempuanya setelah itu lelakinya pergi gitu aja.. kalo bahasa whatsap itu "read doang".

sebetulnya beberapa kali melihat  dan menonton motivator ternama Pak Mario Teguh saranya adalah, yang abu-abu seperti ini tinggalkan saja, tapi hati kecil bilang masa nyerah gitu aja. bingung kan?

so apa yang ak lakukan adalah,, pada awalnya aku meminta saran dari beberapa teman dekat, apalagi seorang extrovert seperti aku ini membutuhkanya untuk cerita, tapi pada ahirnya tetap saja semua keputusan kembali lagi padaku.

so Ak memutuskan untuk sewajarnya saja, memperbaiki diri, berdoa tak henti meminta dipantaskan dengan orang orang yang memantaskan, lapangkan dada beri kesabaran yang lebih, kuatkan dalam masa penantian, dan selalu minta restu kedua biadadari yaitu orang tua kita sendiri, sudah ada atau belum ada calonya minta saja restu dari orang tua.

hasilnya seperti apa akupun belum tau, tapi yang terasa lebih tenang aja lebih pasrah karena bagaimanapun kita memang harus melewatinya. yang penting sudah usaha biar Tuhan yang memantaskan.

bismillahirohmanirohim semoga kita bisa menjadi lebih baik untuk sekarng dan nanti.

salam hangat




Kamis, 01 Oktober 2015

Dengar, Rasa, dan Lakukan

dengar rasa dan lakukan, aku dari dulu memang ingin sekali bisa menulis, terbayang mempunyai buku best seller, dikagumi banyak orang, dihargai mengahasilkan banyak uang bahkan bisa hidup dari sana, tapi  keinginanku yang satu ini memang tak pernah aku kejar betul, aku hanya bicara di mulut saja tanpa ada realisasinya, lalu tiba tiba saja aku bertemu dengan penulis best seller pada masa nya namun apa yang aku lakukan ak diam saja tidak mencuri ilmunya, tidak bertanya bagaima, tidak meminta diajari, maka sapupus sudah yang ak mau membuat buku itu tadi, karena mungkin benar kadang ucapan adalah sebagian dari doa, Tukan pun mencatat dan mempertemukan saya dengan penulis lainya ini juga best seller sayangya, ak tidak kenal awalnya buku itu, hahaha...aku bertemu denganya di satu jejaring sosial pencarian jodoh hahahahaha, malu sebetulnya karena hal ini membuatku tabu awalnya mengenal orang baru dari dunia maya, not me pikirku pada awalnya, namun seberulnya tidak ada salahnya juga sih namanya ikhtiar apapun caranya bagaimanapun usahanya bismillah saja dan serahkan kepadanya. jika tidak berhasil pun at least kamu sudah bisa dan mau membuka diri, karena bagi wanita wanita yang pernah patah hatinya menyukai lagi orang baru pun itu termasuk sulit. singkat cerita bertemulah dengan penulis hebat ini, awalnya aku tidak tau siapa dia sampai dia mengajakku datang ke acara seminar, dan alhamdulillah loh kalo niatnya baik dan didasari hablumninanas lancar aja tuh ak dapet banyak banget ilmu sepulang dari seminar itu. terlepas dari awalnya "catching an Imam" hahaha. ga salah kan cewe catching.. ga donnggg.. engga ajalah.

dan entahlah sekarang ini setelah mengenal sosok baru ini syarat imamku jadi berubah 90 derajat.. intinya imamku harus punya mimpi dan bisa mengejar dan membuktikan mimpinya itujadi kenyataan.

yah begitulah cerita pendeku tanpa campuran otak kiriku.